Ketika kelangkaan dan harga minyak tanah terus naik Masyarakat mulai lirik tabung 3 Kg untuk melakukan kegiatan memasak di dapur, program pemerintah melakukan konversi minyak
tanah ke gas ini adalah Kebijakan yang
awalnya disambut dingin masyarakat akan tetapi lambat laun mulai diterima.
Namun sayang, disaat masyarakat mulai ’jatuh cinta’ pada bahan bakar non polusi
tersebut, pemerintah malah menaikan harga, walaupun terbatas pada gas ukuran 12
kg saja. Sejak
beberapa waktu lalu, pemerintah terus melakukan terobosan-terobosan untuk
mengurangi ketergantungan masyarakat akan minyak tanah. Diantaranya dengan
mengeluarkan kebijakan mengkoversi minyak tanah ke gas dengan membagikan tabung
berwarna Hijau tersebut beserta kompornya secara gratis khusus untuk masyarakat
kurang mampu. Pada awal pelaksanaan kebijakan ini, kekhawatiran akan
keselamatan menghantui masyarakat karena banyaknya berita-berita kecelakan
terkait tabung ukuran 3 kg ini. Akan tetapi
Pemerintah melakukan sosialisasi tentang tata cara penggunaan kompor gas LPG 3
kg tersebut dan langkah tersebut cukup berhasil, namun dibutuhkan waktu yang cukup
lama. Saat ini, program konversi tersebut sudah mulai dirasakan masyarakat.
Terlebih pemerintah telah mengurangi suplai minyak tanah ke masyarakat. Namun
sayang ditengah benih-benih cinta pada energi alternatif tersebut, pemerintah
malah kembali menaikan harga walaupun terbatas untuk ukuran tabung 12 kg.
Alasannya, tabung ukuran 12 kg banyak digunakan oleh masyarakat menengah keatas
yang tidak perlu lagi mendapat subsidi. Hal tersebut cukup masuk akal, namun
kebijakan tersebut juga akan berimbas pada tabung 3 kg. Masyarakat yang biasa
menggunakan gas 12 kg kini sudah banyak
yang mulai melirik tabung 3 kg walaupun harus membeli dua hingga tabung. Jika
dibiarkan maka ada kemungkinan tabung ukuran 3 kg menjadi langka yang ujungnya
terjadi kenaikan harga. Seperti dituturkan Ibu Marjanah, ibu yang tinggal di Desa
Duman. Menurutnya, sejak kelangkaan minyak tanah dan juga harga yang begitu
mahal dirinya mulai kepikiran untuk berganti ke tabung ukuran 3 kg. Selain
lebih mudah didapat, harganya jauh lebih murah. Diakuinya, sejak pemerintah
mengganti minyak tanah ke gas, dirinya sedikit khawatir menggunakan gas akan
tetapi karena keadaan ekonomi yang kurang dan juga sudah mendengar sosialisasi
tentang penggunaan kompor gas LPG tersebut Saat itu, ia memberanikan diri menggunakan
kompor tabung ukuran 3 kg dengan alasan supaya
belanja untuk dapur tetap lancar karena lebih murah,” Dulu kegiatan masak pakai
kompor yang menggunakan minyak tanah, karena lebih lebih gampang dari pada
harus mencari kayu bakar akan tetapi karena sekarang harga LPG 3 kg ini sudah mengalami kenaikan jadi
terpaksa mencari kayu bakar sebagai bahan
bakar untuk memasak lagi ” Ujarnya. (rus)
0 komentar: