31 Des 2013

Petani nasibmu nanti

By Dumanis   Posted at  12/31/2013   No comments


KM Lingsar: Kita telah memasuki zaman globalisasi dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang serba canggih. Semua orang ingin melakukuan semua hal dengan cepat dan mudah. Dampaknya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat baik itu dikota-kota besar maupun di pelosok Desa.
Generasi muda berlomba-lomba meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang teknologi agar tidak ketinggalan zaman, oleh karena itu sektor pertanian salah satu yang terkena imbasnya dimana sangat jarang generasi muda berminat atau menggeluti pertanian, padahal sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Akan tetapi Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan. Mulai dari perlindungan, kredit hingga kebijakan tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya. Petani di Indonesia pada saat ini  rata-rata berusia 50 tahun ke atas, sebagian besar petani tidak memberikan pilihan kepada putra putrinya untuk menjadi seorang petani bahkan sebaliknya anak petani tidak sedikit yang memandang profesi menjadi petani tidak memberikan masa depan yang cerah, kondisi ini tentunya tidak bisa dipandang remeh, karena 10 sampai 20 tahun mendatang, profesi petani bisa  lenyap di Indoesia apabila pemerintah tidak mengambil langkah, sehingga diperlukan upaya, agar sektor pertanian di Tanah Air menarik bagi generasi muda diwaktu mendatang. perlunya regenerasi supaya tumbuh kembang pertanian terus bergerak secara dinamis, dengan
mendorong generasi muda untuk tertarik kepada  sektor pertanian. Meski pun dirasa sulit, upaya tersebut harus ditempuh, karena hampir jutaan usia produktif  di Indonesia telah meninggalkan sektor pertanian dalam sepuluh tahun terakhir ini, lahan pertanian semakin sempit walaupun pemerintah membuka ribuan hektar lahan akan tetapi ratusan ribu lahan telah di tanami besi dan beton sehingga lahan pertanian berubah menjadi halaman perumahan, ratusan hektar sawah diwilayah lingsar telah beralih fungsi menjadi perumahan, lesehan, sekolah dan bangunan perkantoran, pemerintah harus membuka ruang yang sebesar-besarnya untuk pertanian dengan menggalakan dan mendorong petani melalui penyuluhan-penyuluhan untuk membawa kejayaan pertanian dimasanya.

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

This My Village Blogg Enjoy and Join it
© 2013 K M - Lingsar. Octacom Converted by http://dumannis.blogspot.com/
Octacom. Proudly Powered by Blogger.