Sorak sorai dan suara gemuruh mulai terdengar di Desa
Lingsar Tepatnya di Komplek Pura Lingsar, tempat di adakannya Upacara Perang Topat Rabu
28/11/12. Tradisi yang telah dilaksanakan
turun temurun selama ratusan tahun oleh warga yang ada di Desa Lingsar,
Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Upacara tersebut dimulai Sore hari pukul
17.00 Wita menjelang waktu gugurnya bunga
pohon waru, atau biasa warga di setempat menyebut waktu rarak kembang waru .
Memang setelah panen raya Upacara Perang Topat ini Rutin di laksanakan karena tradisi dari leluhur, selain sebagai ungkapan rasa sykur kepada Tuhan atas limpahan berkah yang diberikan, Upacara perang topat
ini juga bisa mempererat hubungan sosial dan toleransi dengan teman Muslim,” tutur I Wayan Puja warga Desa Trag-tag
Kecamatan Lingsar yang juga sebagai salah satu tokoh agama Hindu Di
Desanya.
Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Arrony, M.Pd dan Wakilnya H. Lalu Mahrip turut hadir untuk membuka Upacara Tahunan tersebut dengan Melempar Ketupat secara simbolik sebagai tanda perang dimulai. Dua kelompok pun mulai
saling lempar. Suasana makin hiruk-pikuk, mereka berlarian menghindari lemparan
lawan, lalu megambil posisi untuk kembali melempar lawan. Setelah perang
topat selesai banyak para warga terutama para petani yang berhasil memperoleh
ketupat yang masih utuh membawa pulang ketupat tersebut karena di percayai bisa
memberikan kesuburan pada sawah yang digarap.
Liputan KM Lingsar, selain menjadi
tontonan para warga di sekitar Kecamatan Lingsar, tak jarang pula banyak orang
dari wilayah yang ada di provinsi Nusa Tenggara barat ini datang menyaksikan,
bahkan banyak juga wisatawan yang datang mengabadikan momen- moemen perang
topat tersebut. (okta)
0 komentar: