4 Des 2011

مسجد ن

By OKta   Posted at  12/04/2011   No comments





Dalam rangka menyebarkan dan mengintensifkan syi’ar Islam di NTB pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya, Di Desa Duman telah  mulai di laksanakan pembangun sebuah masjid yang memiliki nilai filosofi yang tinggi yang  beri nama مسجد ن ( Masjid N ).
Masjid ini adalah masjid yang di rancang selain sebagai tempat ibadah bagi para santri dan jema’ah yang ada di Pondok Pesantren NU Darunnajah juga di rancang sebagai bangunan yang ramah lingkungan dan insya Allah akan dapat membantu melestarikan alam/hutan karena dalam pembangunannya masjid ini tidak menggunakan bahan berupa kayu maupun plat beton, melainkan seluruh bangunannya hanya menggunakan batu bata, pasir dan semen yang diatur sedemikian rupa sehingga menjadi bangunan yang kokoh dan telah di uji kekuatannya.
مسجد ن ( Masjid N ) yang terletak di Kompleks Ponpes NU Darunnajah Duman ini terdiri dari 2 (dua) lantai, yaitu lantai dasar yang dibangun di dalam tanah dan dinamai “ Hijir Al-Kahfi” yang terdiri dari 4 lokal yang nantinya akan digunakan sebagai tempat belajar bagi siswa Madrasah Aliyah (MA). Di ruangan ini pun meja bangku yang digunakan sama sekali tidak dibuat dari bahan kayu, melainkan dibuat dari batu bata dan semen sehingga konsep pelestarian alam tetap dipertahankan.
Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren NU Darunnajah Duman Yaitu TG KH. Muhammad Anwar menjelaskan pula bahwa  Selain menjadi tempat beribadah مسجد ن ( Masjid N ) ini pula dapat dijadikan sebuah obyek wisata Religi karena dalam konstruksinya mengandung banyak nilai filosofi yang tersirat di dalam Al-Qur’an Surat An-Nur ayat : 35 yang artinya :

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Q.S. An-Nur : 35)

Pada ayat di atas disebutkan pohon yang penuh berkah yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat yang maksudnya ialah pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik. Maka untuk itu di samping masjid ini akan ditanam pohon zaitun di atas miniatur bukit untuk melambangkan ayat tersebut.
Selain itu, mimbar مسجد ن ( Masjid N ) tersebut akan didesain sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dan nampak cahaya di atas cahaya.

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

This My Village Blogg Enjoy and Join it
© 2013 K M - Lingsar. Octacom Converted by http://dumannis.blogspot.com/
Octacom. Proudly Powered by Blogger.